Pada era cepatnya koneksi dan melimpahnya sumber informasi yang kita dapatkan secara instan seperti sekarang ini, rasanya sangat sulit bagi kita untuk merasa dapat menikmati setiap momen maupun proses yang “saat ini” kita lakukan. Coba saja kita mengecek media-media sosial, sebagian besar yang kita dapatkan adalah postingan/ cuitan yang menggambarkan kekhawatiran akan masa depan, seakan-akan ketidakpastian untuk menghadapinya adalah sebuah “monster” yang siap menyerang kita, cepat atau lambat. Apalagi pada masa pandemi seperti sekarang ini, ketidakpastian mengenai kapan berakhirnya pandemi ini menjadi semacam common sense yang setiap saat digaungkan. Adapula yang selalu terjebak dengan masa lalu, terlalu memikirkan setiap hal (biasanya berupa kenangan yang sulit dilupakan) sampai-sampai menjadi lupa bahwa realitas saat ini sangat jauh berbeda. Hal-hal tersebut senantiasa membuat kita menjadi lupa pada hal yang sebenarnya sangat “dekat” dan realistis untuk kita hadapi atau nikmati, ya, itu adalah momen-momen kita dimasa kini.
Saya menemukan sebuah konsep yang tepat tentang bagaimana seharusnya kita bersikap berkaitan dengan hal ini, konsep tersebut bernama “Ichigo Ichie”. Bagi sebagian besar dari kita, mungkin belum banyak yang mendengar istilah ini. Istilah Ichigo Ichie berasal dari sebuat pepatah dan konsep budaya Jepang yang memberikan pengajaran untuk kita dalam menghargai setiap momen yang ada dalam kehidupan. Singkatnya, kita harus memperlakukan setiap pertemuan/momen itu seolah-olah hanya terjadi sekali dalam seumur hidup, sehingga pada akhirnya kita akan benar-benar menikmati setiap momen dengan sepenuh hati. Ichigo Ichie ini memiliki 3 prinsip utama, yaitu mengamati, menghargai dan menikmati. Nah, dari 3 prinsip utama ini, kemudian ada 8 langkah utama untuk mempraktikan Ichigo Ichie yang saya dapat dari akun instagram @kerjarmimpi.id. Mari kita bahas!
- Menjauhkan Diri dari Ambisi
Setiap orang pasti mempunyai impian/ cita-cita dalam hidupnya. Akan tetapi, akan menjadi tidak baik jika hal itu pada realitasnya bukan membuat kita menjadi semakin berkembang, tetapi malah menjadi terus menerus berpikir bahkan terlalu berlebihan (overthinking). Ada baiknya, kita coba untuk senantiasa bersikap tenang, kemudian mencoba menerima jika memang kenyataan dalam hidup tidak selalu sesuai dengan harapan. Sikap tenang ini akan sangat membantu kita untuk tetap survive.
- Menikmati Momen Kecil
Setiap momen kecil, sekecil dan sesepele apapun itu, tidak akan terjadi 2 kali dalam hidup. Misalnya, sesederhana berjalan dan menikmati alam sekitar, mendengar kicauan burung, terdengar sangat sepele kan? Tapi, itu adalah momen terbaik yang kita miliki saat ini. Bisa jadi dimasa yang akan datang kita tidak bisa merasakannya, apalagi pada momen kebersamaan kita bersama keluarga atau sahabat. Jangan pernah menyia-nyiakannya dengan sibuk bermain gadget misanya, tapi cobalah berinteraksi secara alami dan mendalam.
- Menghindari Distraksi
Distraksi pada masa seperti sekarang ini adalah salah satu tantangan terbesar, terutama dengan semakin masifnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Misalnya, alih-alih belajar untuk menghadapi ujian, adanya ponsel malah membuat kita menjadi sibuk karena asyik bermain media sosial. Belum lagi pertemuan keluarga yang mirisnya kita lihat sekarang semua menjadi sibuk dengan dunianya masing-masing. Maka, ketika berada dalam suatu momen, anggap momen tersebut adalah momen terpenting didunia, jangan melakukan multitasking karena hal itu membuat kita menjadi jauh dari menikmati “saat ini”.
- Melepaskan Diri dari Hal yang Tidak Penting
Salah satu contohnya adalah ketika kita memikirkan terlalu banyak tentang masa depan atau masa lalu kita. Kalau untuk sekedar refleksi sih iya, tapi kalau berkepanjangan nantinya malah menjadi boomerang untuk kita sendiri. Coba kurangi scroll-scroll kurang berfaedah di media sosial, dan coba tanyakan pada diri sendiri, apakah yang berkembang dari saya pada hari ini?
- Menjadi Teman untuk Dirimu Sendiri
Tidak ada yang dapat mengenal diri kita dibanding diri kita sendiri. Masalahnya, apakah kita sudah benar-benar “mengenal” siapa diri kita? Kalau belum, coba dengan berkontemplasi. Kalau sudah selesai dengan hal ini, kita akan tahu bahwa membandingkan diri dengan orang lain adalah hal yang membuang waktu. Setiap orang punya keunikannya masing-masing, dan kita akan mampu membuat momen-momen yang dihadapi menjadi lebih berarti karena “tahu” apa yang harus dilakukan.
- Merayakan Ketidaksempurnaan
Kita sudah tahu bahwa setiap orang itu “unik”, lantas kenapa kita masih banyak mengeluh pada kekurangan yang kita miliki? Memang perlu waktu untuk kita bisa melatih sikap ini, tapi dengan memahami bahwa setiap orang punya “ketidaksempurnaan” masing-masing, kita menjadi paham bahwa untuk itulah kita perlu bersosialisasi dalam hidup. Masing-masing dari kita sudah seharusnya saling memahami baik itu ketidaksempurnaan pada diri sendiri, maupun pada orang lain. Pada akhirnya, bukankah kita memang tercipta untuk saling melengkapi?
- Melatih Rasa Belas Kasih
Memahami sebelum minta dipahami, selalu memiliki rasa empati dan simpati terhadap kondisi orang lain. Hal tersebut adalah salah satu cara melatih rasa belas kasih, Kita menjadi mampu untuk lebih bersyukur, bahkan kebahagiaan diri akan berlipat ketika kita mampu memberikan kebahagiaan pada orang lain dengan memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Melatih Diri untuk Tidak Berharap
Ini hal yang normal dan manusia kok untuk berharap. Tapi, sudah semestinya kita juga menyadari bahwa harapan kita pada hal-hal lain diluar diri kita adalah hal yang sebagian besar berada di luar kendali kita. Ketika sudah melakukan suatu hal, maka simply bersyukurlah karena sudah menuntaskannya, jangan terlalu berharap berlebihan. Dengan melatih sikap ini, maka hati kita akan menjadi lebih bersih dan tulus dalam melakukan suatu hal, selain ga akan baper tentunya.
Nah, itu adalah cara-cara yang dapat kita lakukan untuk melatih penerapan konsep Ichigo Ichie dalam hidup. Tidak mudah tentu, tapi hal ini dapat kita coba mulai dari mulai hal-hal/ momen-memen kecil, dan yang terpenting, dicoba mulai dari sekarang. Semoga bermanfaat.
Baca selengkapnya: https://nuansabengkulu.com/2021/11/14/belajar-menghargai-setiap-moment-icheago-icea/